RSS

Jumat, 19 Desember 2014

Sistem Saraf dan Integrasi




BAB I
PENDAHULUAN 
 
1.1  LATAR BELAKANG

Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika dicubit ?  Bagaimana terjadi reflek ketika tangan tersulut api ? Bagaimana kita melihat, mendengar dan lain sebagainya ? Mungkin jawabannya ada dalam pembahasan berikut ini. Makalah ini akan membahas tentang sistem saraf.

Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respon terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.

1.2  RUMUSAN MASALAH
a.       Apa yang pengertian dari sistem saraf ?
b.      Bagaimana susunan sistem saraf dan apa fungsinya ?
c.       Apa yang dimaksud dengan cairan serebrospinal ?
d.      Bagaimana peredaran darah di otak ?
e.       Bagaimana sistem kelistrikan pada otak ?
f.       Apa yang dimaksud neurotransmiter ?
g.      Bagaimana proses terjadi refleks ?
h.      Apa saja gangguan pada sistem saraf ?

1.3  TUJUAN
a.       Mengetahui pengertian dari sistem saraf
b.      Mengetahui susunan sistem saraf beserta fungsinya
c.       Mengetahui pengertian cairan serebrospinal
d.      Memahami tentang peredarah darah di otak
e.       Memahami tentang sistem kelistrikan  pada otak
f.       Mengetahui pengertian dari neurotransmiter
g.      Memahami proses terjadinya refleks
h.      Mengetahui gangguan pada sistem saraf

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
Sistem saraf  disebut juga jaringan komunikasi dalam tubuh adalah pusat coordinator tubuh yang ditunjang neuroglia, meningen, ventrikel otak dan cairan serebrospinal, dilindungi tulang kranium dan tulang vertebra. Fungsinya untuk menginterpretasi sensasi yang sudah tersimpan,  mengendalikan homeostatis tubuh yang bekerja sama dengan kelenjar endokrin. Sistem saraf pusat juga dapat berespon juga terhadap lingkungan.
2.2 SUSUNAN SISTEM SARAF
2.2.1 System Saraf Perifer
System saraf ini terdiri dari saraf kanial, saraf spinal, dan system saraf otonom yang saling berhubungan.
a.       Saraf Kranial
Terdapat duabelas pasang saraf kranial yang disususn dalam nama dan angka Romawi. Klasifikasi saraf ini meliputi :

  1. Saraf Olfaktori (CN II) adalah saraf sensorik yang berasal dari epiteium olfsktori mukosa nasal. Berfungsi sebagai tempat persepsi indera peciuman yaitu hidung.
  2. Saraf Optic (CN II) adalah saraf sensorik. Berfungsi mensarafi bola mata membawa rangsangan penglihatan ke otak.
  3. Saraf Okulomotorik (CN III) adalah saraf gabungan, tapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata, ke otot yang membuka kelopak mata dank e otot polos tertentu pada mata.
  4. Saraf Troklear (CN IV) adalah saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf terkecil dalam saraf kranial (otak).
  5. Saraf Trigeminal (CN V) adalah saraf sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta rongga saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf sensorik dan merupakan saraf terbesar dalam saraf kranial yang membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta rongga oral.
  6. Saraf Abdusen (CN VI) merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Berasal dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral mata.
  7.  Saraf Fasial (CN VII) adalah saraf gabungan. Neuron motorik berada dalam nucleus ponsyang berfungsi menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada 2/3 bagian anterior lidah.
  8. Saraf Vestibulokoklear (CN VIII) hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki 2 divisi. a. Cabang koklear atau auditori menyampaikan informasi darireseptor untuk indera pendengaran yaitu telinga. Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan ekuikibrium dan orientasi  kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor telinga dalam.
  9. Saraf Glosofaringeal (CN  IX) adalah saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi otot untuk berbicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari 1/3 bagian reseptor bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring.
  10. Saraf Vagus (CN X) adalah saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan menginervasi hamper semua organ toraks dan abdomen. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan visera abdominal kemedula dan pons.
  11. Saraf Aksesori Spinal (CN XI) adalah saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik. Neuron motorik berasal dari 2 area yaitu kranial dan spinal.neuron motorik membawa informasi dari otot yang sama yang terinervasi otot trapezius dan sterokleidomastoid.
  12.  Saraf Hipoglosal (CN XII) termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.
         a. Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah
         b.  Neuron sensoik mebawa informasi dari spindle otot lidah.
b.      Saraf Spinal
Terdapat 31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal atau postetior dan ventral atau anterior. Pada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna verterbra tempat munculnya saraf antara lain
 1.      Saraf serviks terdapat 8 pasang
2.      Saraf toraks terdapat 12 pasang
3.      Saraf lumbal terdapat 5 pasang
4.      Saraf sacral terdapat 5 pasang
5.      Saraf koksiks terdapat 1 pasang
c.       Saraf Otonom
Memiliki dua divisi yaitu sistem simpatis dan sistem parasimpatis. Kerja kedua divisi ini berlawanan. Secara anatomis berbeda dan funfgsinya antagonis. Kedua divisi memiliki dua neurondi  antara SSP dan efektor. Pertama, neuron preganglionik terletak dalam SSP. Kedua, neuro postganglionik terletak di luar SSP.
1.      Sistem Simpatis
Disebut juga divisi torakolumbal. Memiliki satu neuron preganglionik pendek dan satu neuron postganglionik panjang
2.      Sistem Parasimpatis
Disebut juga divisi kraniosakral. Memiliki neuron preganglionik panjang yang menjulur mendekati organ yang terinervasi dan memiliki serabut postganglionik pendek.
2.3 CAIRAN SEREBROSPINALIS
Cairan serebrospinalis bersih,tidak bau, dan terdapat di ruang subaraknoid dan ventrikel otak. Cairan ini disekresi oleh koroid pleksus di dalam ventrikel dan melewati dua ventrikel lateralyang kemudian menyatu satu dengan yang lain dan dengan ventreikel ketiga melalui foramen interventrikel, kemudian ke ventrikel ketiga dan kemudian melalui sebuah saluran sempit , yang disebut aqueduk, ke dalam ventrikel keempat. Ada tiga di atap ventrikel keempat yang dilalui cairan serebrospinalis yang masuk ke dalam ruang subaraknoid. Di sini cairan tersebut bersirkulasi mengelilingi bagian luar otak dan medula spinalis. Akhirnya, cairan diabsorpsi melalui granulasi araknoid, yang merupakan penonjolan kecil araknoid meter, ke dalam sinus venosa.
Komposisi cairan serebrospinal sama dengan plasma darah, walaupun cairan serebrospinal hanya mengandung sedikit protein. Jumlah totalnya kira-kira 120ml, dengan tekanan 60-150 mm H2O, mengandung 200-300 mg protein/l dan sekitar 2,8-4,4 mmol glukosa/l, kloride 120-130mEq/l, sel-sel 0-5 limfosit/mm2. Jumlah ini dapat berubah jika terjadi penyakit.
Sirkulasi cairan serebro-spinal. Cairan ini disalurkan pleksus koroid ke dalam ventrikel-ventrikel yang ada di dalam otak. Cairan itu masuk ke dalam  kanalis sentralis sumsum tulang belakang dan juga ke dalam ruang subaraknoid melalui celah-celah yang terdapat pada ventrikel keempat.
Fungsi utama cairan serebrospinalis ialah melindungi otak dan medula spinalisdengan membentuk bantalan air di antara jaringan saraf yang halus dan dinding kavum tulang yang ditempati jaringan dan dinding tersebut. Cairan serebrospinalis juga mempertahankan tekanan di dalam tengkorak konstan dan membuang sampah dan substansi beracun.
Cairan serebrospinal à nilai – nilai normal.
Tekanan           : 70 – 160 mm air
Volume           : 120 – 140 ml
Protein             : 20 – 45 mg/100 ml                20 – 45 gl
Glukosa           : 50 – 85 mg/100 ml                2,2 – 3,4 mmol/l
Khotride          : 120 – 130 mEq/liter              120 – 130 mmol/l
Sel – sel           : 0 – 5 limfosit/mm2

2.4    SISTEM PEREDARAN DARAH OTAK
Menerima 17% curah jantung dan menggunakann 20% konnsumsi O2 total tuuh mannusia  untuk etabolisme aerobik. Diperdarahi dua arteri yaitu arteri karotis interna dan arteri vertebralis.
·         Arteri  karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang kira-kira setinggi kiasma optikum menuju arteri  serebrianterior memberi suplai darah pada struktur-struktur seperti  nukleus kaudatus dan putamen, basal ganglia kapsula  interna, korpus kolosum dan bagian-bagian lobus frontalis dan parietalis serebri, termasuk korteks somestetik dan korteks  motorik.
·         Arteri  vertebralis memasuki batang tengkorak melalui  foramen magnum  setinggi perbatasan pons dan medulla oblongata.
Kedua arteri bersatu membentuk arteri basiliaris, terus berjalan sampai setinggi otak tengah dan bercabang menjadi dua membentuk sepasang arteri serebri.

2.5 KELISTRIKAN SARAF
Kecepatan impuls serat saraf adalah kecepatan syaraf berdiameter besar, kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat dari yang berdiameter kecil.
Serat syaraf ada 2 macam :
1.  Bermyelin : banyak terdapat pada manusia. Suatu insulatalor yang baik, kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Aliran sinyal dapat  meloncat dari satu simpul ke simpul yang lain.
2. Tanpa myelin : akson tanpa myelin berdiameter 1 mm mempunyai 50 m/s. Akson bermyelin diameter 1 µm mempunyai kecepatan 20-100 m/s. Suatu saraf atau neuron membran otot-otot pada keadaan istirahat (tidak ada proses konduksi impuls listrik), konsentrasi ion Na+ lebih banyak di luar sel dari pada di dalam sel, di dalam sel akan lebih negatif dibandingkan dengan di luar sel. Apabila diukur dengan galvanometer akan mencapai -90 m volt.

2.5 NEUROTRANSMITER
            Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron. Neurotransmiter terbungus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan datangnya potensial aksi. Beberapa neurotransmiter utama, antara lain :
·         Asam amino : asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina
·         Monoamina  : dopamin, adrenalin, nonadrenalin, histamin, serotonin, melatonin
·         Betuk lain    : asetilkolin, adenosina, anandamida, dll.

2.6 REFLEKS
Refleks adalah mekanisme pertahanan pada tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar. Prosesnya yaitu organ sensorik yang menerima impuls mempertahankan impuls tersebut melalui serabut saraf sensorik menuju sel – sel ganglion radiks posterior selanjutnya serabut sel – sel akan meneruskan impuls – impuls menuju substansi pada kornu posterior medulla spinalis, sel saraf motorik yang menerima impuls dan menghantar impuls. Impuls ini melalui serabut motorik organ motorik yang melaksanakan gerakan. Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari pada gerak sadar. Penyebab :
a. Terkena benda yang panas.
b. Tersentuh benda – benda yang panas.
c. Karena suatu peristiwa.
d. Terkena benda tajam.
e. Ada tekanan dan luar.

2.7 GANGGUAN PADA SISTEM SARAF
a.       Stroke, merupakan penyakit yang timbul karena pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah, sehingga otak menjadi rusak. Penyebab penyumbatan ini adalah adanya penyempitan pembuluh darah atau arterioskelorosis. Selain itu bisa juga karena penyumbatan suatu emboli. Ciri yang tampak dari penderita stroke adalah wajah yang tampak tak simetris.
b.      Neuritis, merupakan gangguan sistem saraf yang disebabkan tekanan, pukulan, patah tulang dan keracunan/kekurangan penyakit B. Adanya penyakit ini menjadikan penderita semakin kesemutan.
c.       Amnesia, merupakan gangguan yang terjadi pada otak karena disebabkan goncangan batin atau cidera. Ciri gangguan yakni hilangnya kemampuan seseorang mengenali dan mengingat kejadian masa lampau dalam kurun waktu tertentu.
d.      Transeksi, merupakan gangguan pada sistem saraf terutama medula spinalis karena jatuh atau tertembak. Akibat yang timbul yakni penderita akan kehilangan segala rasa (mati rasa).
e.       Parkinson, merupakan penyakit yang terjadi karena kekuranagn neurotransmiter dopamine pada dasar ganglion. Secara fisik, penderita ini memiliki ciri tangan gemetaran saat istirahat, gerak susah, mata sulit berkedip, dan otot kaku sehingga salah satu cirinya adalah langkah kaki menjadi kaku.
f.       Epilepsi, merupkan penyakit yang disebabkan oleh adanya luka, infeksi, tumor atau  yang lainnya terutama pada jaringan-jaringan otak sehingga terjadi letusan-letusann listrik (impuls) pada neuron-neuron di otak.
g.      Poliomielitis, ialah penyakit yang menyerang neuron-neuron motorik sistem saraf pusat terutama otak dan medula spinalis oleh infeksi virus. Penderitanya mengalami berbagai gejala seperti panas, sakit kepala, kaki duduk, sakit otot, dan kelumpuhan.
h.      Multipel Sklerosis, adalah keadaan terjadinya degenerasi mielin pada sistem saraf pusat. Adanya penghantaran impuls saraf menjadi terhambat dan terjadi gejala seperti hilangnya koordinasi tubuh, gangguan penglihatan, dan gangguan bicara. Penyakit ini dapat berkembang perlahan tetapi dapat pula menyerang secara tiba-tiba. Penyebabnya diperkirakan berupa kerentaan yang bersifat genetik, infeksi virus dan gangguan sistem kekebalan tubuh.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
            Sistem saraf merupakan sistemm koordinasi (pengaruh tubuh) berupa penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
            Berdasarkan peranannya sistem saraf manusia dibedakan menjadi 2, yaitu sisem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Sistem saraf simpatis berfungsi mengatur semua aktivitas tubuh yang kita sadari, sedangkan sistem saraf parasimpatis berfungsi mengatur semmua aktivitas tubuh yang tidak kita sadari.
3.2 SARAN
            Diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami tentang sistem saraf dan dapat membandingkan materi yang ada dalam makalah dengan sumber buku yang ada, karena sebagai penulis kami hanyalah manusia yang tidak luput dari kekurangan.

INDEKS

  1. Studi Diagnostik Imaging                   : pembelajaran untuk  menentukan bayangan diagnosa, contohnya radiologi.
  2. MRI(Magnetic Resonance Imaging) : alat untuk mendeteksi tubuh menggunakan sinar UV, misalnya operasi.
  3.  Metode Elektro Encephalogram         : teknik untuk merekam aliran listrik di otak.
  4. Metode Angiografi Cerebral               : alat untuk mendeteksi pembuluh darah, misalnya sinar UV.
  5.  Hemisfer                                             : dua sisi simetris yang membagi otak besar pada kebanyakan orang.
  6.  Sawar darah otak                                : bagian yang memisahkan antar
  7. Metode Myelografi                            : pemeriksaan secara radiologi dari  medula spinalis ke sub arachnoid.
  8.  Rumberg  test                                      : tes keseimbangan
  9.  Diencephalon                                      : batang otak paling atas yang membatasi cebellum dengan mesencephalon yang terdiri dari talamus dan hipotalamus.
  10. Pons varoli                                          : terletak di bawah cerebellum yang mnghantarkan kedua belahan.
  11. Refles babinski                                    : refleks jari kaki pada bayi.
  12. Sub klavial                                          : terletak di bawah klavikula.
  13. Ganglion                                             : sekelompok badan sel saraf yang terletak di luar sel saraf pusat
  14. Cairan serebrospinal                            : kandungan dalam ruang sub arachnoid.
  15. Sulkus                                                  : lekukan diantara  gulungan cerebellum.
  16. Girus                                                  : areal yang terpapar lipatan
  17. Foramen magnum                               : tempat mengalirnya cairan serebrospinal dan pembuluh darah.


DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin.1997.  Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat Edisi 2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.
wikipedia.org/wiki/Neurotransmiter.com
kedokteranebook.blogspot.com/2010/04/sistem-peredaran-darah-otak.html?
    
published by : http://kazusassi.blogspot.com

TAKE OUT FULL CREDIT

0 komentar:

Posting Komentar